Promotion Mix klo mo tinggal copy-paste aja jangan malu-malu  

Posted by Albertus Meiliano Yustanto

Advertising

  Advertising dapat didefinisikan sebagai sebuah sponsor, pesan yang dibayarkan melalui sebuan media untuk dikomunikasikan melalui penyampaian secara umum (non-personal). Beberapa pesan dalam pengiklanan didesign untuk berkomunikasi dengan orang-orang di suatu negara atau sebuah pasar. Penginklanan regional atau pan-regional dibuat untuk audiens di berbagai pasar negara. Keegan (2005:437) mengemukakan “Advertising may be defined as messages whose art, copy, headlines, photographs, tag lines and other elements have been developed expressly for their world wide suitability.” (Advertising dapat diartikan sebagai pesan yang seni, salinan, topik utama, photo/gambar, garis label dan elemen-elemen lainnya yang telah dikembangkan pengekspresiannya untuk di seluruh dunia).

Salah satu keuntungan dari periklanan adalah kemampuannya untuk mengkomunikasikan kepada sejumlah besar orang pada satu waktu. Iklan memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau massa misalnya melalui jaringan televisi nasional, tetapi juga mungkin hanya menjangkau target yang sempit dari sejumlah calon pelanggan, seperti iklan televisi melalui jaringan kabel yang ditargetkan atau melalui iklan cetak dalam majalah perdagangan.

Menurut C. Northcote Porkinson MK Rustomiji, Walter E. Viera (Marius P Angipora: 1999) "iklan adalah promosi produksi atau pelayanan non individu yang dilakukan oleh sponsor (perusahaan atau perseorangan) tertentu yang bisa diidentifikasi dan yang membayar biaya komunikasi ini". Sedangkan menurut Drs. Basu Swastha (1999) "periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan perusahan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu".







Fungsi-fungsi dari periklanan antara lain:
• Membantu memperkenalkan barang/jasa baru dan kepada siapa atau dimana barang itu dapat diperoleh.
• Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur.
• Membantu salesman mengenalkan adanya barang/jasa tertentu dan pembuatannya.
• Memberikan atau penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
• Membantu mereka yang melakukan penjualan.
• Membantu ekspansi pasar.
• Sedangkan periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan atau kebaikan-kebaikan antara lain:
• Penghematan biaya.
• Dapat mencapai sasaran yang dimaksud.
• Selalu mengingatkan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
• Membentuk produk motivasi.

  Public Relations
  Seperti advertising, public relations adalah salah satu bagian dari empat varibel dalam bauran promosi. Public relations didefinisikan bermacam-macam oleh beberapa ahli. Berikut disajikan definisi public relations menurut beberapa ahli.

1. Frank Jefkins dalam Neni Yulianita (2007: 33) 
Public relations consist of all forms of planned communication, outwards and inwards, between an organization and its publics for the purposes of achieving specific objectives concerning mutual understanding. 
Public relations merupakan keseluruhan bentuk komunikasi yang terencana, baik itu keluar maupun ke dalam, yakni antara suatu organisasi dengan publiknya dalam rangka mencapai tujuan yang spesifik atas dasar adanya saling pengertian.

2. Cutlip, Center and Broom dalam Neni Yulianita (2007: 34)
 Public relations is the management function that identifies, establishes, and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the various publics on whom its success or failure depends. 
Public relations adalah fungsi manajemen yang menyatakan, membentuk, dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai macam publik, di mana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya organisasi.

3. Boone dan Kurtz (2006: 468) 
Public relations refers to an organizations non paid communications with its various public audience, such as customers, vendors, news media, employees, stockholders, the government, and the general public. 
Public relations mengacu pada suatu pengorganisasian komunikasi yang tidak dibayar, dilakukan oleh perusahaan kepada pelanggan, penjual, media berita/pers, karyawan, pemegang saham, layanan umum, dan pemerintah.

4. Griffin dan Ebert (2006: 366) 
Public relations is a company-influenced publicity is seeks either to build good relations with the public or to dal with unfavourable events. 
Public relations adalah publikasi pengaruh perusahaan yang ditujukan juga untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat atau untuk berhadapan dengan peristiwa yang kurang baik.

5. Cravens dan Piercy (2006: 340) 
Public relations for a company and its products consist of communications placed in the commercial media media at no charge to the company receiving the publicity 
Public relations untuk sebuah perusahaan dan produk-produknya terdiri dari komunikasi yang ditempatkan dalam media komersil yang tidak dikenai biaya pada perusahaan yang menerima publisitas

6. Keegan (2005: 459) 
Public relations is the departement or function responsible for evaluating public opinion about, and attitudes toward, the organization and its products and brands. 
Public relations adalah departemen atau fungsi yang bertanggung jawab atas evaluasi opini dan sikap publik terhadap produk dan merek suatu organisasi.
Adapun tugas public relations dalam pemasaran menurut Rambat Lupiyoadi (2006: 122) adalah sebagai berikut:
• Membangun citra
• Mendukung aktivitas komunikasi lainnya
• Mengatasi permasalahan dan isu yang ada
• Memperkuat positioning perusahaan
• Mempengaruhi publik yang spesifik
• Mengadakan peluncuran untuk produk atau jasa baru

  Sedangkan menurut Warren J. Keegan (2005: 459) salah satu tugas dari public relations adalah untuk membangun publisitas yang baik. Berdasarkan definisinya, publisitas menurut Keegan (2005: 459) adalah komunikasi tentang perusahaan atau produk yang tidak dapat dibayarkan oleh perusahaan. 

  Tujuan public relations secara umum/universal yang pada prinsipnya tujuan public relations adalah untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra itu menurun/rusak.
  Menurut Kotler dan Amstrong (2006: 308), tujuan public relations meliputi:
Membangun kesadaran

  Public relations dapat menempatkan citra di media untuk menarik perhatian masyarakat terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi, atau ide. Membangun kredibilitas

  Public relations dapat menambah kredibilitas dengan mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks editorial. Mendorong wiraniaga dan penyalur

  Public relations dapat membantu untuk mendorong antusiasme wiraniaga dan penyalur. Cerita mengenai suatu produk baru sebelum peluncurannya akan membantu wiraniaga agar lebih bersemangat untuk menjual produk tersebut kepada pengecer. Mengurangi biaya promosi
Public relations membutuhkan lebih sedikit biaya dari surat langsung dan media iklan. Semakin kecil anggaran promosi yang dikeluarkan perusahaan, maka semakin kuat alasan untuk menggunakan public relations agar memperoleh perhatian dari masyarakat.

Menurut Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations Priciples and Problems dalam Neni Yulianita (2007: 49) mengemukakan tiga fungsi publc relations:
It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan publik)
Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik)
And stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik)
  Menurut Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public Relations Neni Yulianita (2007: 50) mengemukakan pula tiga fungsi public relations, yaitu:
• To ascertain and evaluate public opinion as it relates to his organization (menjamin dan menilai opini publik yang ada dari organisasi)
• To counsel executives on ways of dealing with public opinion as it exist (untuk memberikan nasihat/penerangan pada manajemen dalam hubungannya dengan opini publik yang ada)
• To use communication to influence public opinion (untuk menggunakan komunikasi dalam rangka mempengaruhi opini publik)


Sales Promotion

  Sales promotion menurut Keegan (2005:) berkaitan dengan cara pembayaran konsumen atau program komunikasi penjualan dari waktu yang terbatas yang menggunakan tangible value untuk produk atau merek.

  Sedangkan menurut Cravens dan Piercy (2006: 339), promosi penjualan terdiri dari kegiatan-kegiatan promosi yang beragam, termasuk pertunjukan perdagangan, kontes, sampel/contoh, memajang melalui pajangan dan peragaan ditempat pembelian, insentif perdagangan, dan kupon . pembelanjaan promosi penjualan jumlahnya lebih besar daripada jumlah pengeluaran untuk iklan, dan sama besar jumlah pembelanjaan dengan tenaga penjualan.

  Manfaat promosi penjualan menurut Lingga (2002:172), yaitu:
Komunikasi. Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk.Insentif. Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. Ajakan, Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian sekarang

  Menurut Buchari Alma (2004:188) secara umum tujuan promosi penjualan, yaitu: menarik para pembeli baru, memberi hadiah/penghargaan kepada konsumen/langganan lama, meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama, menghindarkan konsumen lari ke merek lain, mempopulerkan merek/meningkatkan loyalitas, dan meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang. Tujuan promosi penjualan secara umum menurut Buchari Alma (2004:188) yaitu:
• Menarik para pembeli baru
• Memberi hadiah/pengahrgaan kepada konsumen/langganan lama
• Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama
• Menghindarkan konsumen lari ke merek lain
• Mempopulerkan merek/meningkatkan loyalitas
• Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang.


Personal Selling

Salah satu dari kegiatan pemasaran perusahaan adalah dengan melakukan personal selling. Personal selling merupakan cara penjualan yang paling luwes digunakan perusahaan untuk memasarkan mobil, karena mencakup tukar pendapat dua arah antara penjual dan pembeli. Beberapa definisi personal selling menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Wiliam G Nichels, personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Swastha, 1988; 1993).

Menurut Mc Carthy dan Perreault, personal selling adalah komunikasi lisan langsung antara penjual dan calon pembeli (McCarthy & Perreault, 1990)

Dari definisi-definisi tersebut menyatakan bahwa personal selling merupakan komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli yang dapat secara langsung mengetahui kebutuhan, keinginan, motif dan perilaku konsumen, serta sekaligus dapat melihat reaksi konsumen, sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya. Tenaga penjual dapat pula membantu manajemen dengan memberikan informasi, misalnya tentang penjualan kredit, sikap konsumen, dan juga sebagai petugas lapangan dalam penelitian pemasaran.

  Menurut Lamb, Hair, Mc Daniel (2001:167) keuntungan dari penjualan pribadi antara lain:
• Penjualan pribadi menyediakan suatu penjelasan secara rinci atau peragaan dari produk.
• Pesan penjualan dapat berbeda-beda menurut motivasi dan minat dari setiap calon pelanggan.
• Penjualan pribadi dapat diarahkan hanya bagi calon konsumen yang memenuhi kualifikasi.

Direct Marketing
  Pemasaran langsung merupakan salah satu cara dari promosi yang dapat mengukur secara langsung persepsi konsumen tentang program promosi yang dilaksanakan oleh perusahaan, karena pemasaran langsung dilaksanakan secara interaktif, artinya antara penjual dan pembeli terjadi komunikasi secara langsung. Untuk lebih jelas lagi di bawah ini memuat sejumlah definisi yang disampaikan oleh para ahli mengenai pemasaran langsung (direct marketing).

1. Ravens dan Piercy (2006:340) Strategic Marketing (Eight Edition) 
Direct marketing includes the various communication channels that enable companies to make direct contact with individual buyers. 
Artinya pemasaran langsung meliputi saluran komunikasi beragam yang memungkinkan perusahaan untuk membuat kontak langsung dengan pembeli individual.  
 
2. Kotler dan Gary Armstrong (2006:401) Principles of Marketing Direct marketing is the use of telephone, mail, fax, e-mail, the internet, and other tools to communicate directly with specific consumers 
Artinya: pemasaran langsung adalah menggunakan telepon, surat, fax, e-mail, internet, dan alat-alat lainnya untuk mengkomunikasikan secara langsung dengan pelanggan secara lebih spesifik.

3. Fandy Tjiptono (2002:232) Strategi Pemasaran 
Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.
Menurut Fandy Tjiptono (1997:232). “direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di sembarang lokasi”. Dalam direct marketing komunikasi langsung ditujukan untuk konsumen individual dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi oleh konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau datang langsung ketempat pemasar. Fandy Tjiptono (1997:223) mengemukakan bahwa terdapat alat promosi dalam direct marketing, yaitu:
• Katalog
• Surat
• Telemarketing
• Electronic Shopping
• Kiosk Shopping
• TV Direct Response Marketing
• Radio, magazine, newspaper direct response marketing
Integrated Marketing Communication (Komunikasi pemasaran terpadu) 

IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.

Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.”

  Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler. 

  Seperti yang sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.



  Semakin banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan, namun tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi ada dua ide pokok mengenai IMC: (Sumber: buku Advertising Management)

1. komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut

2. Komunikasi yang berintegrasi
Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik

Event Sponsorship

  Kotler dan Keller (2006:497) mengungkapkan bahwa “event/experiences is a company sponsored activities and programs designed to create daily or special brand-related interaction”. Artinya event/experiences merupakan kegiatan yang disponsori oleh perusahaan dn program yang dirancang untuk menciptakan merek biasa atau khusus yang berhubungan dengan interaksi sehari-hari. Event/experiences meliputi sports, entertainment, festivals, arts, causes, factory tours, company museums, and street activity.

  Setiap kegiatan dari bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan pasti memiliki karakteristik tertentu yang diungkapkan menurut Kotler dan Keller (2006:517) bahwa banyak keuntungan dari events/experiences, yaitu:
Relevant – A well-chosen event or experiences can be seen as highly relevant as the customer gets personally involved. Relevan – event atau experiences dapat dilihat secara relevan sehingga melibatkan konsumen secara pribadi.
• Involving – Given their live, real time quality, consumers can find events and experiences more actively engaging. Mengikutsertakan dapat melibatkan konsumen dengan aktif.
• Implicit – Events are more of an indirect “soft sell”. Tersembunyi – Event menjadi lebih dari suatu hubungan tidak langsung “cara penjualan yang lunak”.

Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut. Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi brand publicity.

Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang, keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.












DAFTAR PUSTAKA 
 
C. Northcote Porkinson MK Rustomiji, Walter E. Viera (Marius P Angipora: 1999)

Cravens, David W. & Nigel F. Piercy. 2006. Strategic Marketing 8th Edition. New York USA: Mc Graw-Hill Education.

Fandy Tjiptono. 2006. Bauran Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayu Media.

Griffin, R. W. dan Ronald J. Elbert. 2006. Business 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Keegan, Warren J. 2005. Global Marketing 4th Editon International Edition. USA: Prentice Hall 

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran (Edisi Kesebelas). Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. & Kevin L. Keller. 2007. Marketing Management 12th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

M. Suyanto. 2007. STRATEGIC MANAGEMENT Global Most Admired Companies. Yogyakarta: CV ANDI Offset.

Neni Yulianita. 2007. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas (P2U)-LPPM UNISBA.

Rambat Lupiyoadi & Hamdani A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

IMC (menurut buku Advertising Management; chapter 3)

This entry was posted on Minggu, 30 November 2008 at 07.25 . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar